PIKIRAN RAKYAT BENGKULU –
Sebanyak 1.277 mahasiswa Universitas Bengkulu (UNIB) resmi diterjunkan ke tengah masyarakat Kota Bengkulu dalam program Kuliah Kerja Nyata (KKN) tahun ini.
Dengan semangat pengabdian dan tema “KKN Berdampak”, para mahasiswa diharapkan mampu menciptakan perubahan yang nyata di lingkungan tempat mereka mengabdi.
Didorong oleh Kolaborasi Pemerintah dan Kampus
Pelepasan peserta dilakukan pada Jumat, 13 Juni 2025, bertempat di halaman Masjid Merah Putih.
6 Tren Kanopi Kayu & Polikarbonat 2025: Perpaduan Natural dan Futuristik yang Bikin Teras Makin Estetik
Update Terbaru 5 Kode Redeem FF SG2 Rapper Underworld, Klaim Segera Kesempatan Terbatas!
Dalam kegiatan ini, Wali Kota Bengkulu, Dedy Wahyudi, menyampaikan apresiasi atas dukungan UNIB yang mengarahkan penyelenggaraan KKN secara terfokus di wilayah Kota Bengkulu.
Menurut Dedy, kehadiran ribuan mahasiswa di 180 kelompok merupakan wujud kolaborasi nyata antara perguruan tinggi dan pemerintah daerah dalam membangun kesadaran serta aksi sosial di tingkat akar rumput.
Fokus pada Masalah Lingkungan dan Edukasi Masyarakat
Salah satu fokus utama dari pelaksanaan KKN kali ini adalah peningkatan kesadaran lingkungan, terutama dalam menekan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) yang sempat meningkat akibat buruknya sanitasi dan pengelolaan sampah.
“Mahasiswa bukan hanya ditugaskan hadir, tetapi diminta berkontribusi. Kami berharap mereka mampu menjadi agen perubahan—mengajak warga memilah sampah, menjaga kebersihan, hingga mengolah limbah organik menjadi kompos,” ujar Dedy.
Insentif bagi Kelompok KKN Terbaik
Sebagai bentuk penghargaan atas dedikasi dan kreativitas mahasiswa, Pemerintah Kota Bengkulu menyediakan insentif berupa hadiah uang tunai. Setiap anggota dari kelompok terbaik akan mendapatkan penghargaan sebesar satu juta rupiah, setelah melalui proses evaluasi program kerja yang dinilai bermanfaat dan berdampak.
Langkah ini dinilai sebagai bentuk apresiasi sekaligus pemacu semangat mahasiswa untuk menciptakan inovasi selama masa KKN.
KKN sebagai Bekal Kepemimpinan dan Adaptasi Sosial
Dalam sambutannya, Dedy juga menekankan pentingnya kemampuan adaptasi di tengah masyarakat. Ia mengingatkan bahwa KKN bukan sekadar program wajib kampus, tetapi merupakan latihan nyata menghadapi kehidupan sosial.
“Kesuksesan bukan hanya soal nilai akademik, tetapi juga soal kecakapan sosial. Mampu menyesuaikan diri, menjalin hubungan baik, dan menjaga etika—itulah yang akan membentuk karakter masa depan,” pesannya.
Peran Mahasiswa di Tengah Masyarakat
Kehadiran mahasiswa di berbagai kelurahan dan lingkungan Kota Bengkulu diharapkan dapat membawa dampak positif, bukan hanya bagi warga, tapi juga bagi mahasiswa itu sendiri dalam membentuk kedewasaan berpikir, empati sosial, dan kemampuan problem solving.
Turut hadir dalam acara pelepasan ini, Sekretaris Daerah Kota Bengkulu Tony Elfian, serta jajaran asisten dan staf ahli pemkot, sebagai bentuk dukungan penuh terhadap keberhasilan program ini.***