Cover Opini
,
Jakarta
–
Mahkamah Agung
akan mengerahkan pengawas rahasia (
mistery shopper
) secara acak untuk memantau kinerja
hakim
di berbagai lingkungan
pengadilan
“Pendekatan preventif dilakukan dengan pemantauan persidangan dan pemantauan terhadap hakim secara rutin atau insidental, di badan pengawasan itu adanya namanya
mystery shopper
,” kata Ketua Mahkamah Agung Sunarto dilansir dari
Antara,
Jumat, 14 Juni 2025.
Sunarto mengatakan, pengawas misterius ini akan dibekali alat yang canggih untuk merekam para hakim saat melakukan pelanggaran sebagai wakil Tuhan di dunia. “Saya bocorkan sedikit, ada kamera yang di kacamata, ada yang di kancing, ada yang di pulpen, harganya murah, hati-hati. Ada yang pakai HP, HP-nya dinyalakan, direkam saudara, hati-hati dengan kemajuan teknologi informasi sekarang,” kata Sunarto.
Mystery shopper
bukanlah istilah baru. Penggunaan
mistery shopper
atau pembeli misterius ini lebih sering digunakan dalam kalangan pebisnis.
Dilansir dari
Indeed
, m
ystery shopper
adalah seseorang yang ditugaskan secara khusus untuk berpura-pura menjadi
pelanggan
untuk menilai kualitas layanan di suatu bisnis. Dalam praktiknya, mereka berperan sebagai peneliti lapangan yang mengumpulkan data berdasarkan serangkaian metrik yang telah ditentukan sebelumnya.
Metode ini lazim digunakan di sektor komersial seperti restoran, toko ritel, hingga perbankan, untuk memastikan standar layanan terpenuhi secara konsisten. Misalnya, restoran dapat menugaskan
mystery shopper
untuk mengevaluasi konsistensi rasa dan pelayanan di berbagai hari atau waktu kunjungan, sementara bank memanfaatkannya untuk memastikan kepatuhan petugas terhadap protokol keamanan dan regulasi keuangan.
Para
mystery shopper
umumnya direkrut secara kontrak atau paruh waktu, dan berasal dari latar belakang demografis yang beragam sesuai dengan target konsumen tiap perusahaan. Dalam banyak kasus, mereka mendapat kompensasi berupa pembayaran langsung atau penggantian atas barang dan jasa yang mereka beli selama melakukan tugas pengamatan.
Kehadiran
mystery shopper
kerap membantu bisnis untuk memperbaiki strategi layanan, meningkatkan kepuasan pelanggan, bahkan memberi penghargaan kepada petugas yang menunjukkan
performa kerja
terbaik. Kini, metode yang sebelumnya identik dengan sektor swasta ini mulai diadopsi oleh institusi peradilan di Indonesia, sebagaimana diungkapkan oleh Sunarto.