Banyak Orang Salah! Begini Cara Tidur agar Mimpi Bernilai Menurut Gus Baha


Cover Opini

– Tak banyak yang menyadari bahwa tidur bukan sekadar waktu istirahat bagi tubuh.

Menurut Gus Baha, seorang ulama kharismatik yang dikenal luas karena kedalaman ilmunya, tidur adalah proses spiritual yang sangat penting.

Dalam tidurnya, manusia sesungguhnya sedang berada dalam keadaan tidak sadar, dan ruhnya “kembali” kepada Allah.

Maka, tidak mengherankan jika mimpi bisa menjadi salah satu sarana datangnya petunjuk atau isyarat ilahiah, asalkan dilakukan dengan adab dan kesiapan batin tertentu.

Gus Baha menegaskan bahwa tidak semua mimpi layak dipercaya. Banyak mimpi hanyalah bunga tidur hasil dari pikiran bawah sadar atau bisikan setan.

Namun, jika tidur diawali dengan amalan yang benar, maka mimpi pun bisa bernilai dan mengandung pesan yang dalam.

Baca Juga  Apresiasi Pelepasan SMP IT Alghozali Majalengka Digelar Megah dan Meriah, Tanpa Membebani Wali Santri

Gus Baha mengajarkan bahwa salah satu kunci mimpi yang bermakna adalah menjaga wudhu sebelum tidur.

Tidur dalam keadaan suci bukan hanya sunnah, tapi juga menjadi benteng dari gangguan jin atau mimpi buruk. Selain itu, Gus Baha sangat menekankan pentingnya membaca wirid dan doa sebelum tidur.

Bahkan, Gus Baha juga mengatakan bahwa jumlah wirid malam sebelum tidur lebih banyak daripada doa setelah salat.

Hal ini menandakan bahwa waktu sebelum tidur adalah waktu yang sangat sakral dan strategis dalam hubungan seorang hamba dengan Tuhannya.

Tidak hanya itu, Gus Baha juga mengajarkan tentang posisi tidur yang benar, yaitu miring ke kanan dan menghadap kiblat.

Baca Juga  Sukses Terbitkan 13 Buku dalam Dua Tahun Andhy Romdani, Ph.D Termotivasi Menggeliatkan Semangat Literasi

Posisi ini menyerupai posisi jenazah, sebagai pengingat bahwa tidur adalah kematian kecil. Dalam kondisi seperti ini, manusia benar-benar melepaskan kendali atas dirinya, dan sepenuhnya berada dalam kekuasaan Allah.

Maka, jika seseorang tidur dalam keadaan suci, hati yang bersih, dan penuh dzikir, maka mimpi yang datang bukanlah sekadar bunga tidur, melainkan bisa menjadi isyarat atau peringatan yang halus dari Allah.

Inilah ajaran Gus Baha yang jarang diungkap secara luas namun sangat dalam.

Dalam berbagai pengajiannya, Gus Baha juga sering mengingatkan bahwa mimpi yang bernilai akan menimbulkan ketenangan, bukan kecemasan.

Mimpi tersebut biasanya tidak mudah dilupakan dan terasa “berbeda” dari mimpi-mimpi biasa. Namun, Gus Baha juga bijak mengingatkan bahwa meski mimpi bisa bernilai, jangan jadikan mimpi sebagai satu-satunya dasar dalam mengambil keputusan hidup.

Baca Juga  Dilantik Menjadi Orang Kaya, 5 Shio Berikut Bakal Mendapatkan Hidayah dan Rezeki yang Berlipat

Tetaplah berpijak pada akal sehat dan syariat, karena mimpi hanyalah satu bagian kecil dari banyak cara Allah memberi petunjuk.

Pesan penting dari Gus Baha ini seharusnya menjadi pengingat bagi kita semua agar tidak menganggap remeh tidur.

Bersihkan hati, basuh diri dengan wudhu, dan tidur dalam keadaan berdzikir. Siapa tahu, seperti kata Gus Baha, mimpi yang datang bisa jadi lebih bermakna dari sekadar bunga tidur.

Tidur bukan rutinitas biasa jika dilakukan dengan benar, tidur adalah jalan menuju kedekatan dengan Allah.***

Tinggalkan Balasan