Cover Opini
,
Jakarta
– Film
GJLS: Ibuku Ibu-Ibu
merupakan film debut layar lebar dari grup komika GJLS tayang di bioskop mulai Kamis, 12 Juni 2025. Film drama-komedi keluarga tersebut disutradarai oleh Monty Tiwa yang diperankan oleh Trio GJLS, yaitu
Rigen Rakelna
, Ananta Rispo, dan Hifdzi Khoir. Berikut fakta-fakta terkait film tersebut.
1. Gabungan Klip Adegan Salah
Film GJLS: Ibuku Ibu-Ibu
menyajikan akrobat komedi yang secara kreatif menggabungkan klip adegan salah atau
blooper
dalam teknik penyutradaraan.
“Grup komedi GJLS yang acak-acakan gitu, kalau enggak dijahit sama alur cerita yang tepat selama 90 menit, pasti bikin bingung, kan? Kami punya tanggung jawab untuk mengemas ini agar penonton-penonton lain yang belum kenal mereka bisa tetap menikmati,” kata Monty dalam konferensi pers pemutaran terbatas film di kawasan Senayan, Jakarta Pusat,
dikutip dari Antara
, Selasa, 3 Juni 2025.
2. Formula Penyutradaraan Baru
Menurut Monty, formula penyutradaraan dalam film
GJLS: Ibuku Ibu-Ibu
merupakan inovasi baru dalam industri perfilman sepanjang pengalamannya menjalani 25 tahun syuting. Sutradara tersebut mengaku tidak tahu harus menyebut itu teori penyutradaraan seperti apa.
Monty menjelaskan bila dalam teori di film-film memang terdapat teori seperti
breaking the fourth wall
, yaitu saat tokoh dalam film dapat berbicara secara langsung kepada penonton. Di film yang dibintangi GJLS tersebut, Monty mengatakan ada yang lebih ekstrem, yakni karakternya sampai dapat berbicara langsung ke sutradara.
“Kayaknya enggak ada teorinya, pemain bisa ngomong langsung sama sutradara. Tapi di sini saya bilang ke mereka (GJLS), saya ingin membuatkan film GJLS yang ada Monty-nya, bukan film Monty yang ada GJLS-nya. Saya siapkan panggung ini buat mereka,” ujar Monty.
3. Inspirasi Film
Monty Tiwa
mengatakan bahwa keputusan untuk menggarap film GJLS: Ibuku Ibu Ibu tersebut berawal dari ketertarikannya pada karya pendek GJLS di YouTube yang berjudul
KUYUP
. Karya pendek tersebut sempat viral dan diapresiasi para
filmmaker
. Selama syuting, Monty dan kru dibuat tertawa setiap hari.
“GJLS itu kayak syuting sambil nongkrong di warung kopi, script bisa berubah tiap 5 menit,
bloopers
lebih banyak dari
take
yang benar. Tapi justru di situ letak keajaibannya. Mereka absurd, tapi jujur dan penuh semangat,” ujarnya.
4. Poster Blur
Poster dan
trailer
film
GJLS: Ibuku Ibu-Ibu
dirilis dalam rangkaian acara spesial yang digelar di Jakarta Marketing Week 2025, Grand Atrium Kota Kasablanka, pada Jumat, 23 Mei 2025. Dalam poster film tersebut, wajah para karakter sengaja diblur sehingga tidak terlihat jelas. Selain itu, terdapat satu karakter perempuan misterius yang wajahnya sengaja disembunyikan.
“Kami sengaja bikin posternya blur, karena blur di poster itu mewakili sesuatu yang enggak jelas alias absurd, yang adalah ciri khas dari komedi GJLS. Film ini memang tidak menawarkan kesempurnaan karakter, tapi kekacauan yang penuh kasih sayang namun enggak ketinggalan yang pasti menghibur dan bikin ketawa,” kata Executive Producer Amadeus Sinemagna, Indra Yudhistira.
Marvela
dan
Laili Ira
berkontribusi dalam penulisan artikel ini.