JAWABAN MODUL PSE PPG 2025 : Dalam Lingkungan Sekolah, Perlukah Guru Menguasai Pembelajaran Sosial Emosional?
Mengapa Guru Wajib Menguasai Pembelajaran Sosial Emosional (PSE)?
Di tengah kompleksitas dunia pendidikan saat ini, kita tidak bisa lagi mengandalkan pendekatan akademik semata. Muncul pertanyaan krusial: Apakah guru perlu menguasai Pembelajaran Sosial Emosional (PSE)? Jawabannya bukan hanya “perlu” – melainkan mutlak dibutuhkan.
Mengapa? Karena keberhasilan siswa tidak hanya ditentukan oleh nilai akademik, tetapi juga oleh kemampuan mereka mengelola emosi, menjalin relasi, dan mengambil keputusan bijak. Di sinilah PSE memainkan peran sentral.
Apa Itu Pembelajaran Sosial Emosional?
PSE atau Pembelajaran Sosial Emosional adalah proses sistematis yang membantu individu—baik anak-anak maupun orang dewasa—memahami dan mengelola emosi, menetapkan tujuan yang positif, menunjukkan empati terhadap orang lain, membangun hubungan yang sehat, dan membuat keputusan yang bertanggung jawab.
Dengan kata lain, PSE adalah pondasi bagi pengembangan karakter, kemampuan interpersonal, dan ketahanan individu dalam menghadapi tantangan hidup. Tanpa penguasaan aspek ini, pendidikan hanya menghasilkan lulusan yang cerdas secara kognitif tapi rapuh secara emosional.
Alasan Mengapa Guru Harus Menguasai PSE
1. Kelas yang Efektif Butuh Lingkungan Belajar yang Sehat secara Emosional
Studi menunjukkan bahwa lingkungan belajar yang positif meningkatkan keterlibatan dan prestasi siswa. Guru yang menerapkan prinsip PSE mampu menciptakan suasana yang aman, inklusif, dan suportif. Mereka bisa mengenali sinyal stres atau kecemasan siswa, lalu meresponsnya secara konstruktif. Tanpa penguasaan PSE, guru rentan gagal menciptakan iklim kelas yang kondusif untuk belajar.
2. Kesejahteraan Emosional Siswa Tak Bisa Diabaikan
Tekanan akademik dan masalah sosial dapat memicu gangguan kesehatan mental siswa. Jika guru tidak dibekali pemahaman PSE, mereka bisa luput dari mengenali tanda-tanda awal siswa yang sedang mengalami krisis emosional. Padahal, intervensi dini dari guru bisa menjadi penyelamat. PSE memungkinkan guru bertindak sebagai penjaga awal kesehatan mental siswa—sebelum masalah berkembang menjadi serius.
3. Sekolah Adalah Tempat Belajar Hidup, Bukan Sekadar Tempat Belajar Nilai
Kemampuan mengelola konflik, bekerja sama, dan membuat keputusan yang tepat jauh lebih bernilai dalam kehidupan daripada sekadar menghafal rumus. PSE membekali siswa dengan keterampilan hidup nyata. Guru yang menerapkan PSE tidak hanya mencetak siswa yang “pandai ujian”, tapi juga manusia yang siap menghadapi dunia nyata dengan empati, integritas, dan tanggung jawab.
4. Hubungan Guru-Siswa yang Kuat Adalah Kunci Keberhasilan Belajar
Banyak riset membuktikan bahwa hubungan emosional yang positif antara guru dan siswa berbanding lurus dengan motivasi dan hasil belajar. Guru yang mempraktikkan PSE mampu membangun koneksi ini—bukan lewat kekuasaan, tapi melalui kepekaan, empati, dan komunikasi yang sehat. Tanpa kemampuan ini, proses belajar mengajar hanya bersifat transaksional, bukan transformatif.
Catatan penting : PSE adalah Keniscayaan, Bukan Tambahan
Menguasai Pembelajaran Sosial Emosional bukan sekadar pelatihan tambahan untuk guru, melainkan tanggung jawab profesional yang melekat pada peran pendidik itu sendiri.
Guru bukan hanya pengajar materi, melainkan pembentuk karakter. Tanpa pemahaman PSE, guru berisiko gagal membimbing siswa secara utuh. Maka, investasi pada penguasaan PSE adalah investasi pada masa depan siswa—dan masa depan bangsa.
Sekolah yang baik bukan hanya tempat siswa menjadi pintar, tetapi juga tempat mereka tumbuh menjadi manusia yang utuh.
***