Manakah Pernyataan yang Paling Tepat Mengenai Hubungan Antara Gaya Belajar dan Tahapan Dalam Model KOLB?


BERITA DIY

– Dalam Modul 2 Pembelajaran Sosial Emosional (PSE) Topik 3

Experiential Learning

untuk Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) Tahun 2025, para guru diajak meninjau kembali bagaimana peserta didik belajar melalui pengalaman.

Salah satu aspek pentingnya adalah memahami hubungan antara gaya belajar dan tahapan dalam Model Kolb.

Pertanyaan latihan yang muncul kerap membuat bingung karena sekilas semua opsi terdengar mirip.

Oleh karena itu, berikut penjelasan tuntasnya agar Bapak/Ibu Guru lebih yakin saat mengerjakan modul.

Soal Latihan: Menentukan Pernyataan yang Paling Tepat

Pertanyaannya berbunyi:


“Manakah pernyataan yang paling tepat mengenai hubungan antara gaya belajar dan tahapan dalam model Kolb?”

Pilihan jawabannya adalah:

A. Semua individu mengikuti urutan yang sama dalam tahapan pembelajaran Kolb.

Baca Juga  Orang yang Menyebalkan dan Keras Kepala Biasanya Lahir dari 6 Zodiak Ini

B. Gaya belajar yang berbeda tidak memengaruhi urutan tahapan pembelajaran.

C. Gaya belajar individu dapat memengaruhi cara mereka berinteraksi dengan setiap tahapan pembelajaran.

D. Individu dengan gaya belajar aktif hanya melewati satu tahapan dalam model Kolb.

E. Setiap individu memiliki pola adaptasi yang sama dalam belajar.

Jawaban yang benar adalah C:

“Gaya belajar individu dapat memengaruhi cara mereka berinteraksi dengan setiap tahapan pembelajaran.”

(

Sumber: Materi Experiential Learning, Kolb, Modul 2 PPG 2025

)

Pembahasan: Memahami Kaitan Gaya Belajar dan Tahapan Kolb

Model Kolb merumuskan pembelajaran sebagai sebuah siklus empat tahap, yakni:

1. Pengalaman Konkret (Concrete Experience)

2. Refleksi Pengamatan (Reflective Observation)

3. Konseptualisasi Abstrak (Abstract Conceptualization)

Baca Juga  Jadwal Sholat Jakarta, Bandung, dan Semarang pada Hari Ini 15 Juni 2025

4. Pengujian Aktif (Active Experimentation)

Keempat tahap ini membentuk siklus belajar yang saling terkait. Namun, gaya belajar individu menentukan bagaimana seseorang lebih nyaman atau cenderung dominan pada tahapan tertentu.

Contoh praktisnya:

  • Siswa dengan gaya Diverging lebih suka mengamati dan merefleksi.

  • Siswa dengan gaya Assimilating cenderung kuat dalam membangun konsep abstrak.

  • Siswa dengan gaya Converging gemar menguji teori dalam praktik nyata.

  • Siswa dengan gaya Accommodating lebih dominan pada pengalaman langsung dan eksperimen aktif.

Artinya, meski siklus Kolb berlaku sama untuk semua, cara individu melalui dan menekankan setiap tahap tidak persis sama, karena dipengaruhi oleh kecenderungan gaya belajarnya masing-masing.

(

Sumber: David A. Kolb, Experiential Learning Theory

)

Mengapa Jawaban Lain Kurang Tepat?

A salah: Tidak semua individu menempuh urutan dengan cara dan fokus yang identik.

Baca Juga  Sejuknya Udara Pegunungan Sambil Menikmati Hangatnya Teh di Perkebunan Ala Plataran Puncak

B salah: Gaya belajar justru memengaruhi cara siswa mendekati setiap tahap.

D salah: Tidak ada gaya belajar yang hanya menggunakan satu tahap.

E salah: Pola adaptasi bervariasi, bukan seragam, sesuai karakter dan pengalaman individu.

Dalam praktiknya di kelas, pemahaman ini bermanfaat untuk:

  • Mendesain aktivitas belajar yang mendukung semua tahapan siklus Kolb.

  • Menyesuaikan pendekatan dengan gaya belajar dominan siswa.

  • Menghindari generalisasi bahwa satu metode cocok untuk semua murid.

Dengan mengenali gaya belajar, guru dapat memfasilitasi proses belajar berbasis pengalaman lebih optimal, sehingga siswa dapat memahami materi dengan cara yang sesuai cara berpikirnya.***

Tinggalkan Balasan