Pemprov Maluku Utara Bakal Bangun Jalan Tani 50 KM,Pemda Morotai Disarankan Ajukan Ini



Cover Opini, SOFIFI

– Pemerintah provinsi maluku utara targetkan bakal membagun jalan tani sekitar 50 kilo meter (km) di kabupaten/kota.


Kepala Dinas Pertanian Maluku Utara, Anwar Husen, mengatakan, karena keterbatasan waktu, maka pihaknya rencanakan pekerjaan jalan tani diprioritaskan daerah yang mudah dijangkau.


“Karena targetnya baru 50 kilometer dengan keterbatasan waktu yang ada, sudah barang tentu, kita akan memprioritaskan kabupaten-kabupaten dari rintan geografis-nya, akan lebih mudah, misalnya halmahera utara,” kata Anwar saat bertatap muka dengan komisi ll DPRD Morotai pada Jumat (14/6/2025).


Baginya, kabupaten pulau morotai, bukan tidak didahulukan tanpa alasan yang jelas, karena dibangun secara swakelola, maka mobilisasi alatnya yang jadi kendala, sehingga didahulukan kabupaten yang mudah dijangkau.

Baca Juga  Bupati dan Forkopimda Yakin Serta Percaya Yayasan Holong Ondolan Indonesia Emas Jaga Kualitas MBG di Humbahas


“Sehingga kalau kabupaten mana pun punya yang lebih banyak duluan itu kita pasti prioritaskan, karena masalah yang terberat adalah mobilisasi alat-nya. Kalau cuman 2 kilo kita mobilisasi sampai sana, balik tong rugi.”


“Jadi tahun ini kita prioritaskan Halut dulu, karena alat sebagian besar masih di Manado, jadi alat itu dari Manado sampai di Halut Tobelo, kami kerja di Tobelo dulu sambil menunggu proposal. Jadi bukan morotai kita tidak prioritaskan kita menunggu jadwal,”sambungnya.


Untuk Morotai, Anwar mengaku harus mempunyai data dan pengajuan proposal melalui Dinas Pertanian Kabupaten Pulau Morotai.


“Jalan tani ini, yang kita butuh adalah proposal-nya biar kita menetralisir semua kebutuhan jalan tani, yang ada di kabupaten pulau morotai. Sehingga kalau kabupaten manapun punya yang lebih banyak duluan itu kita pasti prioritaskan.”

Baca Juga  Manakah Pernyataan yang Paling Tepat Mengenai Hubungan Antara Gaya Belajar dan Tahapan Dalam Model KOLB?


“Karena pengadaan jalan tani ini swakelola, seperti PU buat dulu, BBM dan operasional semua melekat di Dinas, dan berjalan sepanjang tahun, walaupun tahun anggaran sudah selesai, tapi jalan tani itu berjalan terus.”


“Kalau saya lihat morotai kemarin memang kita keterbatasan waktu, di jaman saya kan terakhir baru sampai di morotai timur, morotai utara dan morotai selatan, di belakang Totodoku, Mandiri, Joubela itu terakhir masa saya kepala dinas itu.


“Dan sekitar di SP1, SP3 juga SP4. Jadi saya kira itu kita butuh proposal begitu horti tadi butu proposal juga,”pungkasnya. (*)

Tinggalkan Balasan