Cover Opini
— Kasus dugaan pelanggaran hak cipta yang dilaporkan oleh musisi senior Yoni Dores terhadap penyanyi dangdut Lesti Kejora menarik perhatian publik. Namun, di tengah ramainya pemberitaan dan perdebatan warganet, penyanyi senior Tessa Mariska angkat bicara dan menyampaikan pandangannya yang menyejukkan.
Tessa menyatakan bahwa dirinya memahami posisi kedua belah pihak, baik Yoni Dores sebagai pencipta lagu yang merasa dirugikan, maupun Lesti Kejora sebagai penyanyi yang hanya membawakan lagu tersebut dalam sebuah acara televisi.
“Saya gak mau memihak siapa pun. Tapi yang jelas, saya mendukung siapa pun yang memperjuangkan haknya, termasuk Mas Yoni. Di sisi lain, saya juga tahu bahwa Lesti hanya membawakan lagu di acara TV, bukan dia yang mengunggah atau memonetisasi,” kata Tessa Mariska kepada wartawan, Jumat, 14 Juni 2025.
Sebagai informasi, kasus ini bermula ketika Lesti Kejora menyanyikan lagu ciptaan Yoni Dores dalam sebuah program televisi. Namun, cuplikan penampilan tersebut direkam oleh penggemar dan diunggah ke kanal YouTube milik pihak ketiga yang memonetisasi kontennya tanpa izin. Hal ini memicu dugaan pelanggaran hak cipta yang kemudian dilaporkan oleh Yoni Dores ke polisi.
Tessa menegaskan bahwa publik harus bisa melihat konteks sebenarnya. Ia meminta netizen tidak langsung menyerang Yoni Dores hanya karena ia menggugat.
“Yang dilaporkan itu bukan karena Lesti sebagai pribadi berniat melanggar. Tapi karena lagunya digunakan, direkam orang lain, dan diunggah ke YouTube yang menghasilkan uang. Jadi ini soal hak ekonomi pencipta lagu. Mas Yoni punya hak untuk menanyakan itu secara hukum,” jelas Tessa.
Ia juga menyayangkan reaksi berlebihan dari sejumlah netizen yang menghujat Yoni Dores di media sosial.
“Kita ini hidup di era digital, semua cepat viral. Tapi jangan sampai karena viral, lantas seseorang dibully habis-habisan. Mas Yoni bukan cari sensasi, dia hanya merasa haknya digunakan tanpa izin, dan itu wajar kalau dia ingin memperjelas secara hukum,” katanya.
Tessa juga menyampaikan dukungannya kepada Lesti Kejora yang selama ini dikenal sebagai artis yang profesional dan rendah hati. Ia menilai bahwa Lesti tidak punya niat untuk merugikan siapa pun.
“Saya percaya Lesti tidak bersalah dalam konteks ini. Dia hanya tampil nyanyi di TV, bukan dia yang upload atau cari uang dari video itu. Tapi tetap harus ada kejelasan, supaya tidak ada lagi kesalahpahaman,” tambahnya.
Menurut Tessa, kasus ini bisa menjadi pembelajaran penting bagi semua pihak, termasuk penyanyi, pencipta lagu, dan pemilik kanal digital. Ia menekankan pentingnya edukasi soal hak cipta dan distribusi konten di era internet saat ini.
“Kadang orang upload konten tanpa mikir, asal nyebar aja. Padahal itu menyangkut hak orang lain, baik pencipta lagu maupun penyanyi. Harusnya ada pengawasan lebih ketat,” ujarnya.
Tessa berharap kasus ini bisa diselesaikan dengan kepala dingin dan melalui jalur hukum yang adil. Ia juga mengajak masyarakat untuk berhenti menyudutkan pihak mana pun sebelum ada keputusan resmi dari aparat penegak hukum.
“Kita tunggu saja prosesnya. Jangan buru-buru ambil kesimpulan. Dukung Mas Yoni sebagai pencipta lagu, dan beri support juga ke Lesti yang ikut terseret meski tidak salah. Semua bisa selesai baik-baik kalau kita saling menghormati,” tutupnya.
Saat ini, laporan Yoni Dores sedang dalam tahap penyelidikan di pihak kepolisian. Sementara pihak Lesti Kejora belum memberikan keterangan resmi, namun sejumlah pihak mendesak agar kasus ini diselesaikan melalui mediasi agar tidak merugikan kedua belah pihak lebih jauh.***