Wali Kota Pematangsiantar Wesly Silalahi Gelar Silaturahmi dan Ramah Tamah Bersama FKUB


Cover Opini, Pematangsiantar

– Kerukunan antarumat beragama telah menjadi budaya yang mengakar kuat di Kota Pematangsiantar. Warganya hidup berdampingan dengan damai, saling menghormati perbedaan, termasuk dalam merayakan hari besar keagamaan.

Hal ini ditegaskan Wali Kota Pematangsiantar Wesly Silalahi, SH, MKn, saat acara Silaturahmi dan Ramah Tamah bersama Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB), di rumah dinas wali kota, Jalan Kapten MH Sitorus, Siantar Barat.

“Kerukunan beragama di Kota Pematangsiantar telah terjalin sejak lama. Saya turut merasakan hal itu,” ucap Wesly dalam sambutannya.

Wesly mengenang masa kecilnya yang dipenuhi suasana saling menghargai antarumat beragama. Warga menyambut perayaan hari keagamaan dengan toleransi tinggi. Tak pernah ada gesekan, apalagi konflik.

Baca Juga  Serba-serbi Penghargaan BET Awards 2025

Ia menyampaikan, nilai-nilai tersebut terbukti membawa dampak positif. Pematangsiantar kini berada di peringkat ke-5 Indeks Kota Toleran (IKT) secara nasional. Ia pun berharap prestasi ini semakin membaik ke depan.

“Saya mengajak seluruh masyarakat agar tetap saling menghargai. Jangan menjelekkan agama lain. Toleransi itu fondasi kita bersama,” tegasnya.

Ketua FKUB Pematangsiantar, Drs HM Ali Lubis, turut menekankan pentingnya menjaga hubungan antarumat beragama. Ia menegaskan bahwa masyarakat harus menghindari sikap provokatif yang bisa memecah kerukunan.

“Alhamdulillah, sampai saat ini belum pernah terjadi, dan tidak pernah berniat mengusik agama orang lain,” katanya.

Ali mengingatkan, gangguan terhadap keyakinan orang lain hanya akan memicu keributan. Ia percaya, tanpa kerukunan, bukan hanya pembangunan yang gagal, tapi ibadah pun akan terganggu.

Baca Juga  Patrion Movement Resmi Diluncurkan, Pay Burman Ajak Musisi Bangkitkan Semangat Nasionalisme

“Kerukunan itu kebutuhan bersama agar kita bisa membangun dan beribadah dengan baik,” tandasnya.

Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Pematangsiantar, Jurist Pricesely Sitepu, SH, MH, juga memberikan apresiasi. Ia menyampaikan selamat atas capaian Kota Pematangsiantar yang berhasil masuk 5 besar kota toleran.

“Ini berkat peran kita semua. Sejatinya, kerukunan itu ada di tangan kita masing-masing,” katanya.

Jurist menambahkan, lingkungan yang aman dan rukun menjadi daya tarik bagi para investor. Ketika situasi kondusif, maka modal akan mengalir masuk, dan pembangunan pun berlanjut.

“Tentu ini berkesinambungan terhadap pembangunan,” tutupnya. (Susan)

Tinggalkan Balasan